Seperti biasa, hari Minggu, gw selalu sempetin nonton acara Andai Aku Menjadi & Termehek Mehek (yg ini judulnya lucu, tadinya I didn't pay any attention on it, tapi pas nonton, acaranya ternyata bagus banget...)
Andai Aku Menjadi..
Minggu ke 2 November ini ceritanya tentang seorang Bapak Ojek Sepeda di daerah kota tua Jakarta. Ga nyangka kan di tengah kota Jakarta yang "katanya" metropolitan masih ada juga ojek sepeda. Si Bapak dengan rambut putihnya ini tiap hari jadi tukang ojek sepeda. Dari pagi2, narik sepeda sampai malam. Ongkos ojeknya pun cuma 3 Ribu perak. Oh My God. Ga gampang loh. Lalu tidur di emperan gedung tua di daerah kota. Bajunya pun disimpan di bawah jok sepedanya. Cuma 1 lembar saja. Mandi??? Yah di tempat umum karena memang si Bapak ga punya rumah di Jakarta. Bapak bertempat tinggal di Tangerang. Biasanya 2 minggu sekali, Bapak pulang ke Tangerang. Naik sepeda juga loh pulangnya??? Bayangin coba yah? It's about 40 kilo, and Bapak naik sepeda. Ga kebayang deh. Perjuangan seorang Bapak yang bener2 sayang sama keluarga. Kasihan banget kan? Yang baca cerita ini, saya yakin kita masih punya nasib yang jauh lebih baik dari si Bapak ini. Syukuri aja dan jangan lupa untuk doain si Bapak supaya lebih kuat lagi. One thing I like dari acara ini adalah mereka kasih kail buat mancing, bukan kasih ikan. Jadi si Bapak dan keluarganya dikasih modal usaha berupa barang2 sembako. Sekarang Bapak & Keluarganya bisa jualan di rumah. Mudah2an bisa membantu.
Termehek Mehek
Kali ini ceritanya tentang seorang adik yang mencari kakaknya di Jakarta. Jadi si Kakak ini adalah tulang punggung keluarga yang hidupin seorang adik & neneknya di Garut. Tiba2 udah 6 bulan belakangan ini, si Kakak menghilang, ga kirim uang juga dan ga ada kabar. Gw yakin bagi keluarganya bukan uangnya yang jadi masalah, tapi karena ga ada kabarnya juga. Akhirnya si Adik ikut acara ini untuk cari kakaknya. Lumayan menegangkan juga karena dari investigasi yang dilakukan, ternyata si Kakak pernah masuk UGD karena kepalanya terbentur dan jatuh pingsan di tempat kerjanya di sebuah "karaoke". Deg degan juga dengarnya. Takutnya kenapa2.
Akhirnya penyelidikan berlanjut sampai akhirnya diketemukannya si Kakak yang ternyata sekarang berprofesi jadi seorang penghibur.
Moral dari cerita ini adalah dalam keadaan terdesak, orang bisa saja melakukan apapun. Oleh karena itu kita ga bisa men-judge orang benar atau salah untuk tindakan seperti ini. Kita perlu tau kenapa sampai hal seperti ini terjadi. Kasihan juga sebenarnya dengan orang2 seperti itu. Itu juga pasti bukan maunya mereka. Mereka terdesak. Tapi atas semua itu, gw cuma mau bilang, apapun yang terjadi, kita harus punya iman yang kuat. Gw bukan mau menghakimi mereka dengan kata-kata yang menyakitkan. Cuma kalau iman kita kuat, kita ga akan sampai jatuh ke jurang seperti itu. Hope that no more woman experienced this again. Gw cuma bisa sampaiin simpati gw buat mereka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment